Anggaran Fleksibel

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATARBELAKANG
Anggaran (dari tua Prancis bougette, tas) adalah daftar semua biaya yang direncanakan dan pendapatan. Anggaran (Budget) adalah rencana kuantitatif aktivitas usaha sebuah organisasi (pemasaran, produksi dan keuangan) anggaran mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi selama periode dianggarkan. Ini adalah rencana untuk menyimpan dan pengeluaran. Anggaran adalah sebuah konsep penting dalam ekonomi mikro , yang menggunakan garis anggaran untuk mengilustrasikan trade-off antara dua atau lebih barang. Dalam hal lain, anggaran adalah sebuah rencana organisasi dinyatakan dalam istilah moneter.
Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi.Penganggaran merupakan salah satu jenis perencanaan. Penganggaran meliputi penganggaran perusahaan dan penganggaran bukan perusahaan. Penganggaran perusahaan berarti penganggaran untuk organisasi yang bertujuan mencari laba, sedangkan penganggaran bukan perusahaan (penganggaran nirlaba) berarti penganggaran untuk organisasi yang tidak bertujuan mencari laba..

B.     RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1.            Apa yang dimaksud dengan anggaran fleksibel ?
2.            Apa yang dimaksud dengan varian biaya langsung ?
3.            Bagaimana pengaruhnya terhadap pengendalian manajemen?








BAB II
PEMBAHASAN
A.    ANGGARAN FLEKSIBEL

Anggaran adalah pendekatan yang formal dan sistematis dalam pelaksanaan tanggungjawab manajemen di daslam perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Anggaran disusun setelah semua tujuan dan program kerja disusun.  Ada tiga kegunaan dari anggaran ini, yakni :
Ø  Dapat dipakai untuk merumuskan anggaran sebelum adanya data taksiran tingkat aktivitas.
Ø  Dapat dipakai setelah adanya data untuk menghitung berapa seharusnya biaya untuk tingkat aktivitas aktual.
Ø  Membantu manajemen dalam menghadapi ketidak pastian dengan memampukan mereka untuk melihat taksiran hasil dalam kisaran aktivitas tertentu.

Sebuah anggaran fleksibel adalah anggaran yang menyesuaikan atau flexes untuk perubahan volume aktivitas Anggaran fleksibel lebih canggih dan berguna daripada anggaran yang statis, yang tetap pada satu jumlah terlepas dari volume kegiatan. Anggaran ini mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang dianggarkan. Bermanfaat terutama dalam menaksir dan mengendalikan biaya pabrik dan beban operasi.
Anggaran fleksibel disusun berdasarkan kepada pola prilaku biaya, dimana biaya terlebih dahulu dipisahkan menjadi dua kelompok, yaitu: Biaya tetap dan Biaya Variabel. Anggaran ini disebut fleksibel karena dapat disesuaikan dengan volume kegiatan sebenarnya terjadi, sehingga dalam pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan dengan lebih tetap dan akurat. Anggaran ini mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang dianggarkan. Bermanfaat terutama dalam menaksir dan mengendalikan biaya pabrik dan beban operasi.
Sebuah anggaran yang fleksibel dapat membantu manajer untuk membuat perbandingan lebih valid. Hal ini dirancang untuk menunjukkan pendapatan yang diharapkan dan pengeluaran diizinkan untuk jumlah aktual unit yang diproduksi dan dijual. Anggaran Fleksibel membandingkan dengan pengeluaran aktual dan pendapatan adalah mungkin untuk membedakan efisiensi asli.
Sebelum anggaran fleksibel dapat dihasilkan, manajer harus mengidentifikasi biaya tetap dan yang variable. Pengeluaran diperbolehkan pada biaya variabel kemudian dapat meningkat atau menurun sebagai tingkat perubahan aktivitas. "Biaya tetap" adalah biaya-biaya yang tidak akan menambah atau mengurangi rentang aktivitas tertentu. Sebuah anggaran yang fleksibel diharapkan menunjukkan pendapatan dan biaya untuk berbagai tingkat produksi atau aktivitas penjualan. Ini jauh lebih berguna daripada statis anggaran , yang tetap pada jumlah tunggal aktivitas perusahaan diasumsikan, yang kemungkinan akan menyimpang jauh dari aktivitas yang sebenarnya selama periode anggaran. Sebaliknya, sebuah perusahaan dengan menggunakan anggaran fleksibel dapat membandingkan hasilnya dengan model yang relevan sepanjang masa anggaran. Sebuah anggaran fleksibel ini juga berguna untuk perencanaan selama periode lebih lama dari siklus anggaran, karena mudah untuk model skenario yang berbeda dan melihat bagaimana mereka mempengaruhi pendapatan dan keuntungan tingkat.
Anggaran yang dibuat sebelum awal suatu periode adalah anggaran induk; anggaran tersebut menjelaskan harapan-harapan dan merupakan cetak biru (blueprint) dari operasi untuk periode yang akan datang. Anggaran tersebut merupakan anggaran tetap (stutic budget) karena dibuat hanya untuk tingkat output tertentu. Anggaran induk berfungsi sebagai panduan penting, bahan perbandingan, atau tolak ukur (benchmark) dalam mengawasi dan mengendalikan operasi serta untuk evaluasi kerja.
Namun, kondisi operasi jarang berubah menjadi seperti yang diharapkan atau yang diprediksi ketika anggaran tersebut dibuat. Ketika output yang dihasilkan berbeda dari output yang dianggarkan, atau kondisi operasi aktual menyimpang dari yang dianggarkan akibat faktor-faktor di luar kendali perusahaan, perusahaan perlu menyatukan perubahan-perubahan ini dan merevisi anggaran induk sebelum menentukan efisiensi operasi. Anggaran fleksibel (flexible budgeti) merupakan anggaran yang meyesuaikan pendapatan dan beban dengan jumlah output aktual yang dicapai.

B.     VARIANS BIAYA  LANGSUNG
Pada kenyataannya jarang sekali pengeluaran biaya produksi sesungguhnya sama dengan standar. Pada umumnya terdapat perbedaan antara biaya  standar dengan pelaksanaan, yang disebut sebagai selisih atau varians. Selisih adalah perbedaan antara biaya menurut standar (anggaran) dengan biaya aktual ( yang sesungguhnya terjadi ). Selisih merupakan petunjuk tentang adanya ketidak tepatan, sehingga manajemen perlu menganalisis penyebab terjadinya selisih. Jika pelaksanaan sesungguhnya menyimpang terus-menerus dari standar dengan jenis penyimpangan yang sama, maka bisa jadi terdapat ketidak tepatan dalam standarnya. Namun jika penyimpangan tersebut tidak terjadi terus menerus dan dengan pola yang berbeda-beda, berarti terjadi kesalahan dalam pelaksanaan (biaya aktual). Analisis yang kita akan bahas menitik beratkan pada selisih yang terjadi pada biaya produksi, yang meliputi analisis selisih terhadap biaya bahan baku dan analisis selisih terhadap biaya tenaga kerja langsung.
Analisis varians sering digunakan untuk eveluasi kinerja yaituefektifitas (tingkat seberapa besar tujuan yang diinginkan tercapai) danefisiensi (jumlah input yang digunakan untuk mencapai level output yang diinginkan. Dengan input yang terbatas, dapat menghasilkan output yang maksimal). Jangan secara otomatis menilai bahwa favorable varians mengindikasikan hal yang baik. Karena varians hanya masalah lebih atau kurang dari standar yang ditetapkan, bisa saja standar yang ditetapkan tersebut sudah out of date (tidak mencerminkan keadaan ekonomi yang sesuai). Bila standarnya seperti ini, favorable variance belum tentu menunjukkan kinerja yang bagus.
                               
1. Varian Bahan Baku
Varians bahan baku adalah selisih bahan baku actual dengan bahan baku berdasrkan standar yang diperkirakan, Bastian Bustami dan Nurlela (2009:274). Dalam varians bahan baku dapat dianalisis menjadi :
1.    Varians harga bahan baku
Adalah selisih harga bahan baku actual dengan harga bahan baku berdasarkan standar yag diperkirakan. Perusahaan biasanya menghitug varians harga bahan baku pada saat berbeda dengan pencatatan harga beli bahan baku atau harga pemakaian bahan baku. Kemungkinan penyebab varians bahan baku tidak menguntungkan adalah :
Ø  Fluktuasi harga pasar bahan baku yang cukup tajam.
Ø  Jauhnya pemasok, sehingga tingginya biaya angkut yang dibebankan ke perusahaan.
Ø  Gagalnya memanfaatkan potongan tunai yang diberikan pemasok.

Yang bertanggung jawab terjadinya varians pembelian harga adalah departemen pembelian. Namun personal supervise dan perancangan produk yang mengusulkan spesifikasi jenis dan merek bahan tertentu juga dapat diminta pertanggungjawabannya.

2.      Varians Penggunaan Bahan
Adalah selisih antar kuantitas actual yang digunakan untuk produksi dengan pemakaian bahan berdasarkan standar yang telah ditetapkan, menggunakan harga beli bahan baku standar. Untuk kebutuhan pengendalian, jika terjadi varians harus segera disolusi secepat mungkin walaupun ada kemungkinan tidak dapat dihitung sampai pekerjaan selesai, karena varians sangat besar pengaruhnya pada baiay operasi. Kemungkinan terjadinya varians tidak menguntungkan :
Ø  Kehilangan bahan baku saat penanganan tahap awal proses.
Ø  Pemborosan selama pemrosesan.
Ø  Terjadi kerusakan bahan dan sisa bahan berlebihan.
Ø  Perubahan spesifikasi produk yang belum disesuaikan dengan standar.
Ø  Penggantian bahan baku dari standar yang ditetapkan.

Sedangkan Supriyono (2008:103) mengemukakan bahwa varians bahan baku dapat dianalisis menjadi :
1.     Standar Harga Bahan Baku.
Adalah harga bahan baku persatuan bahan baku yang seharusnya terjadi dalam pembelian bahan baku. Penyebab terjadinya selisih :
Ø  Fluktuasi harga pasar bahan baku yang bersangkutan.
Ø  Kontrak dan jangka waktu pembelian yang menguntungkan atau tidak menguntungkan.
Ø  Pembelian dari supplier yang lokasinya lebih menguntungkan atau tidak menguntungkan.
Ø  Kegagalan dalam memanfaatkan potongan pembelian.
Ø  Tambahan pembayaran bahan baku adanya pembelian khusus yang dilaksanakan.
Ø  Pembelian dalam jumlah ekonomis atau tidak ekonomis.
Ø  Faktor-faktor internal yang mengakibatkan harus membeli bahan baku secara mendadak.

2.    Kuantitas Bahan Baku
Adalah kuantitas bahan baku yang seharusnya dipakai dalam pengolahan satu satuan produk teetentu. Penyebab terjadinya selisih adalah :
Ø  Perubahan rancangan produk, peralatan atau metode perolehan produk yang belum dinyatakan standar.
Ø  Pemakaian bahan baku subtitusi yang menguntungkan atau merugikan.
Ø  Selisih hasil dari bahan baku yang mengakibatkan kuantitas yang dipakai lebih besar atau lebih kecil disbanding standar.
Ø  Kerugian bahan baku karena rusak, yang disebabkan karyawan tidak terlatih, tidak diawasi atau teledor saat bekerja.
Ø  Pengawasan yang terlalu kaku.
Ø  Kurangnya peralatan atau mesin.
Ø  Kegagalan dalam mangatur mesin atau peralatan dalam konsisi yang baik.

Manfaat dari adanya selisih harga, adalah :
Ø  Selisih harga bahan baku pada dasarnya adalah tanggung jawab dari bagian pembelian karena bagian tersebut telah membeli bahan baku dengan harga lebih tinggi atau lebih rendah dari banding standar. Oleh karena itu selisih harga bahan baku dapat dipakai nilai investasi bagian pembelian.
Ø  Perhitungan selisih harga bahan baku dapat bermanfaat untuk harga bahan baku terhadap laba yang diperoleh perusahaan.

Manfaat adanya selisih kuantias bahan baku, adalah :
Ø   Menilai departemen produksi atau pabrik
Ø   Untuk mengukur pengaruh akibat efisiensi pemakaian bahan baku terhadap laba yang diperoleh perusahaan.

Selisih harga bahan/material = (harga bahan standar  -  harga bahan sesungguhnya) x jumlah bahan sesungguhnya per satuan dibeli / digunakan
Selisih Pemakaian Bahan/material = (pemakaian  bahan standar - pemakaian bahan) x  Jumlah bahan sesungguhnya per satuan dibeli / digunakan

Contoh kasus :
PT. Agung Bakery membeli bahan baku sebanyak 40.000 kg dengan harga per kg aktual Rp 3500,00. Total bahan yang  digunakan untuk memproduksi adalah 35.000 kg dan harga standar per kg-nya adalah Rp. 3000,00. Berapakah selisih penggunaan bahan yang timbul?  
Penyelesaian :
Selisih Bahan Baku :
Material
Kuantitas
Harga
TOTAL
Standar
35.000
Rp 3000,00
Rp 105.000.000,00
Aktual
40.000
Rp 3500,00
Rp 140.000.000,00
Selisih
 5.000
Rp   500,00
Rp  35.000.000,00 (U)
Selisih bahan baku sebesar Rp  35.000.000,00 merupakan selisih tidak menguntungkan karena ji umlah bahan baku yang digunakan lebih besar dari standar yang telah ditetapkan.
Analisa sebab-sebab selisih :
a.     Selisih Harga Bahan
= [harga bahan standar - harga bahan sesungguhnya] x Jumlah bahan sesungguhnya per satuan dibeli / digunakan
=  Rp   500,00 X 40.000
=  Rp. 20.000,00
( Tidak Menguntungkan , karena harga standar lebih kecil dari harga aktual)
b.      Selisih Pemakaian Bahan
= [pemakaian  bahan standar-pemakaian bahan] x  harga bahan standar sesungguhnya per satuan     
= 5000 X Rp 3000,00
= Rp 15.000.000,00
(Tidak Menguntungkan, karena kuantitas standar lebih kecil dari kuantitas  aktual)

. 2. Varian Tenaga Kerja Langsung
Varian tenaga kerja langsung, merupakan hasil dari total biaya tenaga kerja langsung dri suatu periode yang berbeda dengan total biaya tenaga kerja langsung standar untuk output pada periode tersebut.
Varian tenaga kerja langsung dibagi menjadi dua komponen:
1.      Varian tarif tenaga kerja langsung, adalah selisih antara tarif upah aktual yang dibayarkan dengan tarif standar dikalikan jumlah jam tenaga kerja langsung aktual dalam operasi.
2.      Varian efisiensi tenaga kerja langsung, adalah selisih antara jumlah jam tenaga kerja langsung yang digunakan untuk n\bekerja denga total jam kerja standar untuk unit yang diproduksi dikalikan tarif upah tenaga kerja langsung standar per jam.

Selisih upah langsung adalah perbedaan antara upah langsung standar dengan upah langsung yang sesungguhnya dibayarkan (aktual). Penyebab selisih upah langsung adalah
1.                  Selisih tarif upah 
= (Tarif standar per jam kerja -  Tarif aktual per jam kerja)   jam kerja aktual
2.                  Selisih penggunaan jam kerja/ selisih efisiensi
= (Jam kerja standar -  Jam kerja aktual)  tarif standar per jam 
  
Contoh Penyusunan.
Diperoleh data dari perusahaan mengenai anggaran dan realisasi tenaga kerja langsung untuk Januari 2011 sebagai berikut :
Anggaran bulan Januari 2011
-   Produksi 14.000 unit
-   Standard efisiensi tenaga kerja = 2 jam per unit
-   Tariff upah tenaga kerja direncanakan Rp. 42 per jam
Laporan akuntansi untuk tenaga kerja langsung
-   Produksi  15.000 unit                                  
-   Jam kerja sesungguhnya 30.250 jam
-   Tarif upah tenaga kerja langsung sesungguhnya Rp. 45 per jam.
Atas dasar data tersebut dapat disusun :
a.Laporan pelaksanaan tenaga kerja langsung bulan Januari 2011
Keterangan
Anggaran
Realisasi
Jumlah
Prosentase
Produksi
14.000
15.000
1.000
7.15
DLH
2
2.0167
0,0167
0.835
Jam T.K.L.
30.000
30.250
250
0.83
Tarif upah
Rp. 42
Rp.45
Rp.3
7.15

Biaya T.kerja

Rp. 1.260.000

Rp.1.361.250

Rp.101.250

8.0

Keterangan
Anggaran
Anggaran yg disesuaikan
Realisasi
Jumlah
Prosentase
Produksi
14.000
15.000
15.000
-
-
DLH
2
2
2.0167
0,0167
0.835
Jam T.K.L.
28.000
30.000
30.250
250
0.83
Tarif upah
Rp. 42
Rp.42
Rp.45
Rp.3
7.1
Total Biaya
Rp. 1.176.000
Rp.1.260.000
Rp.361.250
Rp.101.250
8.04

Analisa Varian.
Varian efisiensi : ( 30.000 -.30.250 ) x Rp. 42    = Rp. 10.500 ( Rugi )
Varian tariff upah : ( Rp. 45 – Rp. 45 ) x 30.250 = Rp. 90.750 ( rugi )
Total varian biaya tenaga kerja langsung            = Rp.101.250 ( rugi )
C.     PENGENDALIAN MANAJEMEN
Pengendalian manajemen merupakan beberapa bentuk kegiatan perencanaan dan pengendalian kegiatan yang terjadi pada suatu organisasi. Pengendalian manajemen merupakan kegiatan yang berada tepat di tengah dua kegiatan lainnya. Dua kegiatan yang dimaksud adalah perumusan strategik yang dilakukan manajemen puncak dan pengendalian tugas yang dilakukan manajemen paling bawah. Pengendalian manajemen dalam hal ini tidak berarti bahwa setiap tindakan/kegiatan harus sama dengan rencana. Pada prosesnya bisa saja berubah karena perbedaan waktu antara rencana dan kegiatan. Tujuan pengendalian manajemen adalah menjamin bahwa strategi yang dijalankan sesuai dengan tujuan organisasi yang akan dituju. Jika apabila seorang manajer menemukan cara yang lebih baik dalam operasi sehari-harinya, pengendalian manajemen seharusnya tidak melarang manajer tersebut melakukan dengan cara yang menurut dia benar. Anggaran fleksibel adalah kunci untuk memberikan umpan balik secara lebih sering yang dibutuhkan para manjer untuk menerapkan pengendalian dan secara efektif menjalankan rencana perusahaan. Anggaran fleksibel merupakan alat pengendalian yang sangat bagus karena anggaran ini memungkinkan pihak manajemen untuk menghitung berapa biaya yang seharusnya untuk tingkat aktual output tersebut. Perbedaan antara jumlah aktual dan jumlah anggaran fleksibel disebut sebagai variansi anggaran fleksibel. Anggaran fleksibel menyediakan suatu ukuran efisiensi dari seorang manajer.
Perencanaan  yang  baik  dapat  membantu  manajemen untuk  mengadakan pengawasan   terhadap   kegiatan   yang  dilaksanakan.   Disamping   itu,   dengan perencanaan  dapat digunakan  sebagai  pengendalian  biaya-biaya  yang  terjadi  di perusahaan.  Umumnya,  pada  perusahaan  manufaktur  biaya yang  dikendalikan adalah biaya-biaya produksi membandingkan  biaya   standar   yang   telah ditetapkan  dengan  biaya  produksi yang  sesungguhnya  terjadi.  Sehingga  dari analisis ini dapat diketahui penyimpangan atau selisih yang terjadi.. Salah satu alatanalisis yang dapat digunakan untuk pengendalian biaya produksiadalah analisis varian. Biaya yang dianalisis adalah biaya  bahan baku,  biaya  tenaga  kerja  langsung,  dan  biaya  overhead pabrik. Dengan  penggunaan  analisis  varian  yang  meliputi varian  bahan  baku, varian tenaga kerja langsung, dan varianbiaya overhead pabrik maka perusahaan lebih mudah dalammelakukan pengawasan dan pengendalian aktivitas produksi perusahaan. Perusahaan dapat mengetahui ada tidaknya penyimpangan atau selisih biaya-biaya produksi. Kemungkinanperusahaan dapat mencari alternatif tindakan korektif  untuk menyikapi  permasalahan  yang  ada.  Dengan  demikian  proses produksi dapat berjalan dengan baik dan tujuan perusahaan dapat tercapai.
BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Sebuah anggaran fleksibel adalah anggaran yang menyesuaikan atau flexes untuk perubahan volume aktivitas Anggaran fleksibel lebih canggih dan berguna daripada anggaran yang statis, yang tetap pada satu jumlah terlepas dari volume kegiatan. Anggaran ini mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang dianggarkan. Bermanfaat terutama dalam menaksir dan mengendalikan biaya pabrik dan beban operasi
Varians biaya bahan baku langsung dipecah menjadi varians kauntitas (apakah terlalu banyak bahan baku yang digunakan atau tidak), dan varians harga (apakah harganya terlalu tinggi daripada yang diharapkan atau tidak).  Suatu varians kuantitas bahan baku tidak menguntungkan yang signifikan menyarankan suatu kebutuhan untuk meninjau ulang proses produksi.  Varians kuantitas bahan baku tidak menguntungkan yang signifikan menunjuk pada departemen pembelian.
Dengan  penggunaan  analisis  varian  yang  meliputi  varian bahan  baku, varian tenaga kerja langsung, dan varian biaya overheadpabrik maka perusahaan lebih mudah dalam melakukan pengawasandan pengendalian aktivitas produksi perusahaan. Perusahaan dapatmengetahui ada tidaknya penyimpangan atau selisih biaya-biaya produksi.Kemungkinan perusahaan dapat mencari alternatif tindakan korektif untuk  menyikapi  permasalahan  yang  ada.  Dengan  demikian  proses produksi dapat berjalan dengan baik dan tujuan perusahaan dapat tercapai.









DAFTAR PUSTAKA

http://niedanied.blogspot.com/2011/05/ii-pengendalian-biaya-dengan-biaya.html
http://mala1135.wordpress.com/2012/12/27/anggaran
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma4314/ekma4314a/Materi_2_2.htm


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asam Amino

Makalah Buah Manggis

Budidaya Rambutan