Benacan Alam

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teori ilmiah modern telah membuktikan bahwa alam semesta ini pada mulanya adalah gas yang panas dan berenegi tinggi di angkasa luas. Lambat laun dengan mendinginnya jagat raya, partikel-partikel elementer ini mulai membeku/memadat dan saling memisah mmebentuk kumpulan-kumpulan cosmos. Bumi merupakan sebagian dari partikel-partikel elementer panas tersebut, seperti diketaui bahwa diperut bumi masih ada benda-benda berapi yaitu volcano-vulcano yang sewaktu-waktu bumi memuntahkan lahar atau benda volcano berapi melalui letusan gunung berapi (vulkanik). Kemudian bagian luar bumi mendingin yang selanjutnya menjadi tempat yang patut dihuni manusia dan makhluk hidup lainnya. Teori ilmiah ini sesuai dengan yang ditunjukkan dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya: 30, yang artinya : “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasannya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?
Surat Al-Anbiyaini telah menjelaskan bahwa teori ilmiah modern sekarang bersumber dari Al-Qur’an. Semua pengetahuan bersumber dari Al-Qur’an.




BAB II
PEMBAHASAN

A. Kelahiran Alam Semesta dalam Perspektif Islam
Diantara segi kemukjizatan Al-Qur’an adalah adanya beberapa petunjuk yang detail sebagai ilmu pengetahuan umum yang telah ditemukan terlebih dahulu dalam Al-Qur’an sebelum ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern. Teori Al-Qur’an itu sama sekali tidak bertentangan dengan teori-teori ilmu pengetahuan modern.
Berdasarkan keyakinan kita, bahwa Al-Qur’an yang besar itu bukanlah kitab ilmu alam, arsitek dan fisika, tetapi Al-Qur’an adalah kitab petunjuk atau pembimbing dan kitab undang-undang dan perbaikan. Namun demikian, ayat-ayatnya tidak terlepas dari petunjuk-petunjuk yang detail kebenaran-kebenaran yang samar terdapat beberapa masalah alami, kedokteran, dan geografi, yang semuanya menunjukkan kemukjizatan Al-Qur’an serta kedudukannya sebagai wahyu dari Allah.
Allah swt. berfirman dalam surat Yasin ayat 12 yang artinya sebagai berikut :
Surah yaseen ayat 12

 “ Sesungguhnya kami menghidupkan orang-orang mati dan kami menuliskan apa yang Telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. dan segala sesuatu kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh mahfuzh)”. ( Q. S yasin : 12 )

Allah swt. menegaskan bahwa kekuasaan untuk menciptakan manusia sebagai bagian dari alam, termasuk untuk mematikan dan menghidupkan. Sebagaimana Allah menetapkan bahwa tanah yang matipun dapat disuburkan kembali, ataupun sebaliknya. Ayat tersebut menjelaskan bahwa perjalanan alam jagat raya ini telah ditakdirkan Tuhan dalam kitab induk-Nya, yaitu lauh mahfudz.
Pada surat Al-A’la ayat 2-3 juga dijelaskan tentang kekuasaan Allah swt. menciptakan alam jagat raya ini dengan sempurna. Semua makhluk-Nya pun telah ditentukan kadarnya dan diberi petunjuk. Oleh karena itu, yang menyucikan dan bersyukur kepada Allah swt. bukan hanya manusia, tetapi juga angin, lautan, gunung, bintang, bulan, matahari, para malaikat dan hewan. Semuanya memuji Allah swt. Allah lah yang mengatur geraknya.
Manusia terbagi dua jenis, yakni manusia yang syukur dan yang kufur. Karena itu, Allah membagi dua jenis keguncangan alam sebagai ujian, yaitu keguncangan alam sebagai siksaan dan keguncangan alam sebagai ujian. Bagi yang beriman, ia harus bersabar dalam menerima ujian dan bertawakal, sedangkan bagi yang kufur, ia harus cepat bertobat dan mendekatkan diri kepada Allah swt. Dengan demikian, perjalanan alam akan memberikan kedamaian dan ketentraman bagi kehidupan manusia.
Dalam perspektif islam ,semua yang ada berasal dari yang Maha Ada, yakni Sang Pencipta atau Al-Khaliq, seperti yang terdapat di dalam Al-Qur’an surat Al-‘Alaq ayat 1-5. Dalam ayat tersebut terdapat kata khalaq artinya telah menciptakan. Juga terdapat kata rabbukaartinya Tuhanmu. Dari pemahaman dua kata itu adalah bahwa semua makhluk diciptakan oleh Allah. Manusia adalah salah satu jenis alam yang diciptakan oleh Allah swt. dari segumpal darah,bahkan Allah menciptakan manusia dari tidak tahu menjadi tahu.
Peristiwa kejadian alam semesta dalam perspektif islam bersumber pada Al-Qur’an dan As-sunah, sebagaimana Allah menjelskan di dalam Al-Qur’an sebagai berikut:
10:101
Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman". (Q.S Yunus :101)
Ayat tersebut adalah perintah kepada Nabi Muhamad saw dan seluruh umat manusia agar mengadakan penelitian terhadap semua ciptaan Allah yang terdapat di langit dan di bumi. Penelitian dilakukan agar manusia dapat mengambil hikmah dan manfaat untuk kehidupan di dunia. Didalam surat Al-Gasyiyah ayat 17-20 diterangkan, bahwa tampak para ilmuwan hendaknya terpanggil akal dan hatinya. Akal untuk berpikir, sedangkan hati untuk merenungi dan meyakini kebesaran Allah. Segala sesuatunya, tentu ilmuwan harus menelitinya secara ilmiah. Demikian pula, dengan pertanyaan Allah tentang bumi itu bulat, tetapi manusia merasakan hamparan bagaikan tikar.
Gunung-gunung yang berdiri tegak, tentu tidak tegak dengan sendirinya, melainkan ada proses kejadiannya. Manusia diminta jawabannya oleh Allah, mengapa gunung itu tegak. Sebagai salah satu tantangan bagi umat manusia untuk mengembangkan ilmu alamiah. Seperti yang terdapat ayat-ayat di dalam Al-Qur’an,berikut:

16:11
 “Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan”. (Q.S An-nahl :11)

Setiap tumbuhan mengandung zat tertentu yang bermanfaat bagi manusia, baik secara ekonomi maupun untuk berbagai pengobatan. Tanaman adalah ciptaan Allah yang harus di teliti oleh ilmu alam di bidang tumbuhan, sehingga lahirlah ilmuwan yang ahli di bidang tanaman.Kekuasaan Allah menjadikan tumbuhan memberikan hikmah besar untuk kehidupan. Vitamin yang terdapat dalam berbagai tanaman akan menjadikan manusia hidup sehat. Di dalam surat An-nahl ayat 12 juga diterangkan bahwa siapa yang yang mampu mengatur terbit dan terbenamnya matahari. Beredarnya siang dan malam. Cahaya matahari dan bulan serta kerlipnya bintang-bintang di langit, selain Allah ,tak satupun makhluk-Nya yang mampu melakukannya dan manusia mampu atau tidak memahaminya secara ilmiah, bahwa yang mampu memahaminya semua itu adalah orang yang beruntung. Oleh karena itu, otak manusia sangat terbatas untuk meneliti semua ciptaan Allah dan sangat logis jik ia manusia wajib beriman dan bertakwa kepada Allah yang menciptakan alam jagat raya ini untuk manusia.
Gravitasi bumi yang ditemukan oleh ilmuwan Newton, seberanya bukan keanehan karena Allah swt. telah menyatakan di dalam Q.S Al-Baqarah : 74

Surat Al-Baqarah Ayat 74
 “Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, Karena takut kepada Allah. dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan”. (Q.S Al-Baqarah : 74)
Gravitasi bumi merupakan tanda kebesaran Allah, planet yang jatuh, meteor dan apa pun bentuknya bukan semata-mata karena adanya gaya gravitasi bumi, tetapi semua itu  adalah hukum alam sebagai bukti makhluk-Nya tunduk kepada hukum yang ditetapkan oleh Sang Pencipta. Langit dan bumi bergerak karena perintah Allah swt. yang disebut dengan sunatullah. Alam taat kepada semua perintah Allah dengan segala peraturan-Nya.
Perintah Allah bersifat abadi dan tidak berubah-ubah, sebagaimana dijelaskan pada surat Al-fath ayat 23. Apabila alam selalu tunduk kepada Allah, lalu dari mana asal terjadinya bencana alam, tentu datangnya atas perintah Allah kepada alam, baik bumi maupun lautan. Maka manfaatnya Allah memerintah alam mendatangkan bencana, agar manusia berpikir dan berdzikir, manusia akan bertanggung jawab atas perbuatannya di muka bumi. Alam ini mulanya bersatu padu lalu terjadi keguncangan yang dahsyat akibat terpisah-pisahnya berbagai planet. Secara ilmiah, pandangan tersebut telah diakui para ilmiah, seperti dijelaskan oleh Allah swt. di dalam surat Al-Anbiya ayat 30. Ayatnya menyatakan asal langit dan bumi yang bersatu, kemudian dipisahkan  oleh Allah. Langit selalu berada di atas, bagaimana jika langit semakin mendekat ke bumi, tentu bumi akan semakin panas sehingga panasnya tidak akan tertahan lagi oleh kehidupan makhluk Allah yang berada di bumi. Penciptaan langit dan bumi oleh Allah secara bersamaan.
Keduanya diciptakan dalam enam masa agar manusia memahaminya secara ilmiah dan beriman kepada kebesaran Allah.Semesta alam yang terpadu mengalami ledakan dahsyat atau yang dikenal dengan Big Bang. Ledakan dahsyat adalah awal dari terpecahnya berbagai galaksi yang melahirkan berbagai planet, termasuk bumi, matahari, bulan dan bintang-bintang di angkasa.
B. Kelahiran Alam Semesta dalam Perspektif Ilmu Sains
Sesunggunya islam paling modern dari semua ilmu yang modern, karena hanya islam yang merupakan nama agama dan wahyu Al-Qur’an, bukan kitab ilmiah. Seluruh firman Allah dipandang sebagai ide dasar lahirnya ilmu pengetahuan modern. Dengan pandangan tersebut, uraian tentang kejadian alam semesta dapat dilihat dari dua perspektif, yakni :
1.            Perspektif islam yang didasari oleh Al-Qur’an
2.            Perspektif ilmu pengetahuan alam yang dihasilkan melalui berbagai penelitian para ilmuwan Barat dan ilmuwan muslim
Baiquni (1983:18-19) menjelaskan bahwa dalam rangka penyusunan teori relativitasnya, pada tahun 1917, Albert Einstein merumuskan suatu persamaan matematis yang diharapkannya dapat melukiskan sifat dan kelakuan alam semesta. Karena terpengaruh oleh alam pikiran pada waktu itu, Einstein mencari penyelesaian persamaan tersebut yang dapat melukiskan alam yang bersifat statis, tetapi ia gagal menemukannya. Penyelesaian teori itu ditemukan pada 1922 olehFriedman dengan menunjukan persamaan Einstein yang melukiskan bahwa alam semesta tidak statis, melainkan berkembang. Sudah tentu, orang tidak puas dengan kenyataan itu, bahkan Einstein mengubah persamaan yang asli dengan menambahkan suatu angka hingga diperoleh hasil yang melukiskan alam yang statis. Akan tetapi, dari penglaman Hubble pada galaksi yang tersebar di langit pada 1929 dapat dibuktikan bahwa galaksi-galaksi yang tampak dari bumi saling berjauhan dan menjauhi bumi. Galaksi yang jauh, kecepatannya lebih besar dari pada galaksi yang lebih dekat, sebanding dengan jaraknya masing-masing dari bumi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ruang alam ini bersama dengan galaksi-galaksi berekspansi sesuai dengan model kosmos yang ditemukan  Friedman dari persamaan Einstein yang asli. Berabad-abad sebelum persamaan Einstein ditulis, firman Allah swt. telah menjelaskan bahwa Dia meluaskan langit atau mengekspansikan alam semesta sehingga galaksi-galaksi yang mengisinya saling menjauhi manusia, itulah yang disebut tingkah laku alam yang alamiah atau sudah menjadi hukum alam yang tetap. Di alam semesta terdapat berjuta-juta galaksi yang letaknya saling berjauhan, bahkan geraknya semakin menjauhi bumi. Alam semesta semakin bertambah luas terhadap proses terjadinya alam itu sendiri. Semakin bertambah luasnya alam semesta, semakin menunjukan jika alam semesta dapat bergerak mundur dalam hal waktu. Dengan demikian, alam semesta berasal dari “titik tunggal” artinya semua materi atau zat yang eksis di alam semesta bervolume nol. Alam semesta terjadi karena ledakan dari titik tunggal. Ledakan dari volume nol adalah awal mula adanya berbagai planet yang terpisah-pisah dalam jarak yang sangat jauh dan semakin menjauh dari bumi, Yang Maha ada Menciptakan dari ketiadaan menjadi ada.
Teori ledakan Dahsyat (Big-Bang) di dalami oleh Sir Fred Hoyle pada pertengahan abad ke-20, ia menjelaskan teori Keadaan Tetap tentang alam semesta. Teori itu mengemukakan bahwa “Ukuran alam semesta tidak terbatas dan memiliki waktu yang kekal.”  Teori Keadaan Tetap berseberangan dengan teori Ledakan Dahsyat yang menyatakan bahwa alam semesta asalnya tidak ada dan memiliki permulaan. Teori ini tidak mampu bertahan karena George Gamov pada 1948 mempertegas kembaliteori Ledakan Dahsyat. Ia mengatakan bahwa setelah terbentuknya alam semesta melalui ledakan dahsyat, terjadilah radiasi yang meluas pada alam semesta. Radiasi semakin menyebar secara merata pada alam semesta ini. Pada 1965, dua orang peneliti, Arno Penzias dan Robert Wilson secara kebetulan menemukan gelombang-gelombang radiasi. Gelombang radiasi tersebut kemudian disebut “Radiasi Kosmos” yang tidak dipancarkan dari sumber tertentu, melainkan merembesi seluruh ruang angkasa. Berarti bahwa panas gelombang yang diradiasikan secara merata tertinggal sisanya dari tahap awal ledakan dahsyat. Penemuan kedua peneliti tersebut mendapat penghargaan nobel sehingga pada 1989, NASA mengirim satelit Cosmic Backround Explorer (COBE) ke ruang angkasa untuk meneliti radiasi latar kosmos. Satelit COBE semakin memperkuat teori Penzias dan Wilson karena menemukan sisa ledakan dahsyat yang terjadi pada permulaan adanya alam semesta.
Untuk mencari bukti lebih empiris tentang ledakan dahsyat dilakukan dengan mengirim kembali satelit COBE 2. Ditemukan bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam semesta sesuai dengan perhitungan konsentrasi hidrogen-helium yang merupakan sisa dari ledakan dahsyat. Terbukti benar bahwa alam semesta bermula dari ketiadaan. Ledakan dahsyat merupakan teori yang mendukung sepenuhnya bahwa alam semesta asalnya bersatu padu. George Abel seorang guru besar Universitas California menyatakan bahwa alam semesta dimulai milirian tahun silam melalui ledakan dahsyat. Teori keadaan tetap sama sekali tidak terbukti dan secara otomatis tidak valid. Menurut pandangan para pakar astronomi, di alam semesta terdapat jutaan galaksi yang jaraknya jutaan hingga miliaran tahun cahaya. Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang dengan segala bentuk manifestasinya,antara lain bintang neutron dan lubang hitam, gas dan debu kosmik medium antar bintang dan kemungkinan substansi hipotesis yang dikenal dengan materi gelap. Adapun tipe-tipe galaksi berkisar dar galaksi kerdil dengan  sepuluh juta (107) bintang hingga galaksi dengan satu triliun (1012), semuanya mengorbit pada pusat galaksi. Kemungkinan terdapat lebih dari 100 miliar (1011) galaksi alam semesta yang teramati. Sebagian besar galaksi berdiameter 1.000 hingga 100.000 parsec dan biasanya dipisahkan oleh jarak yang dihitung dalam jutaan parsec/megaparsec. Ruang antar galaksi terisi dengan gas yang memiliki kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik. Sebagian besar galaksi di organisasikan ke dalam sebuah himpunan yang disebut superklaster. Struktur yang lebih besar ini di kelilingi oleh ruang hampa di dalam alam semesta. Diantara galaksi tersebut terdapat 10 galaksi terindah di alam semesta ;
a.              The Sombrero Galaxy
b.              The Black Eye Galaxy
c.              2 Masx Galaxy
d.             Whirlpool Galaxy
e.              Gran Spiral Galaxy
f.               Hoag’s Object Galaxy
g.              Galaxy NGC 1512
h.              Galaxy NGC 3370
i.                Galaxy Messier 81
j.                Supernova
Selain Galaksi adapula yang disebut Nebula (berasal dari kata latin) yaitu awan antar bintang(interstellar) yang terdiri atas debu dan gas, yang terdapat di galaksi antara lain Nebula Lagoon, Helix, Abel 39, dan yang terbesar Nebula Orion.
Sejak Morley dan Michelson pada 1905 yang mendorong Einstein melahirkan teori “Relativitasinya”. Gamov pada 1952 yang berpendapat pada suatu saat seluruh alam ini semakin mengecil volumenya yang lahir dari ledakan Maha dahsyat dari suatu titik dan mengembang sebagaimana diteliti oleh Hubble. Ledakan dahsyat memuncratkan radiasi sebagai akibat adanya kilatan dari ledakan tersebut. Sebagai akibat dari ledakan itu,ekspansi dari radiasi menyebabkan alam semesta mendingin yang mengubah radiasi menjadi gelombang mikro, gelombang ini meruapakn sisa radiasi ledakan sebagai awal penciptaan alam semesta, kemudian oleh para ahli radio-astronomi yakni Penzias dan Wilson pada 1964. Peristiwa penciptaan alam semesta selama 6 masa dalam perspektif islam,sebagaimana yang dinyatakan oleh Allah swt, disepakati oleh ilmuwan alam dalam 6 tahap berikut :
1.      Tahap pertama, sejak penciptaan sampai suhu kosmos turun menjadi 100 juta-juta derajat. Terdiri atas ruang, materi dan radiasi telah menentukan interaksinya, sifat serta kelakuanya.
2.      Tahap kedua, sejak berakhirnya tahap pertama sampai suhu kosmos turun hingga mencapai 100.000 jua derajat. Kerapatan materi dalam alam semesta adalah 4 juta ton tiap liter. Bahan penyusun nuklir, yaitu penyusun inti-inti atom telah tertentu jumlahnya.
3.      Tahap ketiga, sejak berakhirnya tahap kedua sampai suhu kosmo tinggal 1.000 juta derajat dan kerapatan materinya tinggal 20 kg tiap liter
4.      Tahap keempat, berakhirnya tahap ketiga suhu kosmo di bawah 100 juta derajat. Kerapatan materinya hanya seperpuluh kg tiap liter. Dalam tahap ini dimulai penyusunan inti-inti atom. Ada kemungkinan terjadinya beberapa pengelompokan materi sebagai akibat dari adanya ketidak seragaman lokal yang nantinya akan berevolusi menjadi galaksi-galaksi
5.      Tahap kelima, brakhirnya tahap keempat sampai mulai terbentuk atom-atom sehingga elektron bebas dalam kosmos menjadi sangat berkurang jumlahnya. Tahap ini cahaya mengisi seluruh ruang kosmos.
6.      Tahap keenam, ketika kabut materi yang terdiri dari atom-atom mulai mengumpul dan membentuk bintang-bintang dan galaksi-galaksi. Diantara bintang-bntang ini terdapat matahari yang dikitari oleh bumi dan planet-planet.


                                                                    



BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ini adalah sebagian mukjizat Al-Qur’an dan masih banyak lagi segi-segi lain yang akan berkepanjangan bila kita menjadikannya lembaran-lembaran tersendiri, dan zamanpun masih terus mencari rahasia-rahasia kemukjizatan Al-Qur’an. Namun demikian, rahasia Al-Qur’an yang disebutkan para ulama hanya merupakan satu tetes dari lautan pengetahuan Al-Qur’an. Maka sesungguhnya kalam Allah ini tidak bisa dijangkau oleh siapapun, sebagaimana siapapun tidak akan bisa menjangkau kebesaran zat-Nya dan keagungan sifat-Nya. Teori-teori sains yang sekarang berkembang tidaklah terlepas dari apa-apa yang dijelaskan dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah sumber dari segala sumber pengetahuan yang sebenarnya.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat membuat kita semakin kagum kepada Al-Qur’an dan mengetahui kemukjizatan Al-Qur’an dan segala pengetahuan-pengetahuan yang ada di dalam-Nya.



DAFTAR PUSTAKA


Amsal, Azhar. 2011. Konsep Dasar Ilmu Alam dan Perspektif Al-Qur’an. Banda Aceh :
            Ar-Raniry Press
Baiquni, Achmad.1997. Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman. Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa.

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI. 2010. Penciptaan Jagat Raya dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains. Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an.

Marzuki, A. Khoirun. 1997. Kiamat: Surga dan Neraka.Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Rahman, Fazlur. 1994.  Islam, terj. Ahsin Muhamad. Bandung: Pustaka.

Schneider, Stephen Ewing. 2007. Pathways To Astronomy. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an. Jakarta: Lantera Hati.

Sulaiman, Ahmad Mahmud. 2001. Tuhan dan Sains. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asam Amino

Makalah Buah Manggis

Budidaya Rambutan