INTRAKSI SPASIAL

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
            Interaksi desa dan kota sangat penting. Interaksi desa dan kota dapat dilihat dari beralihnya mata pencaharian masyarakat desa dari agraris ke nonagraris, munculnya pengelaju karena didukung oleh sarana transportasi yang memadai, perdagangan hasil pertanian dan industry, dan kemajuan dibidang pendidikan.  Oleh karena itu, interaksi kota dan desa sangat menentukan pola persebaran masyarakat desa dan kota. Hubungan desa dan kota dapat ditinjau sebagai berikut: ditinjau dari kepentingan masyarakat kota, interaksi desa-kota unyuk pemenuhan kebutuhan bahan pangan dan bahan dasar industry. Ditinjau dari masyarakat desa, interaksi desa-kota mendorong masyarakat desa untuk mencari pekerjaan di kota dan memenuhi kebutuhan fasilitas pelayanan masyarakat, seperti pusat perbelanjaan. Sehingga  masyarakat desa dan kota saling membutuhkan.
B.     Pembatasan masalah
Makalah ini membahas tentang pola persebaran dan interaksi spasial antara desa dan kota.
C.    Rumusan masalah
1.            Apa yang dimaksud dengan desa?
2.            Apa yang dimaksud dengan kota?
3.            Bagaimana pemanfaatan lahan untuk pemukiman?
4.            Bagaimana dampak pertumbuhan pemukiman?
D.    Tujuan makalah
            Makalah ini di buat untuk memberikan informasi kepada pelajar tentang pola keruangan masyarakat desa dan kota.
E.     Manfaat makalah
            Makalah ini di tulis dengan tujuan untuk memeperjelas materi-materi yang telah di bahas dalam satu tahun kemarin.
BAB II
PEMBAHASAN
Desa merupakan permukiman penduduk yang terletak di luar kota dan mata pencharian sebagian besar penduduknya di bidng agraris. Menurut Paul H.Landis menyatakan bahwa desa merupakan suatu wilayah yang penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri: Mempunyai interaksi antar manusia sangat kuat,memiliki pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan dan kebiasaan,cara berusaha bersifat agraris yang sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim,dan pekerjaan-pekerjaan yang bukan agraris hanyalah pekerjaan sambilan
Menurut Binarto, desa memiliki tiga unsur utama yaitu:daerah, penduduk, dan tata kehidupan.
Ø  Potensi desa sebagai berikut:
Potensi fisik meliputi:lahan, air, iklim, ternak, dan penduduk.Potensi non fisik adalah sifat gotong royong, lembaga sosial, dan kesiapan aparatur atau pamong desa.Struktur desa mempunyai penggunaan tanah untuk perkampungan meliputi : bentuk perkampungan linier, bentuk perkampungan memusat, dan bentuk perkampungan terpencar.
Ø  Penggunaan tanah untuk kegiatan ekonomi
          Menurut peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1980 menyebutkan kota dibagi kedalam 2 pengertian: Kota sebagai suatu wadah yang memiliki atasan administrative sebagaimana diatur dalam perundang-undangan.Dan Kota sebagai suatu lingkungan kehidupan perkotaan yang mempunyai ciri-ciri non agraris, misalnya ibukota kabupaten, ibukota kecamatan, dan berfungsi sebagai pusat pertumbuhan dan permukiman.
A.    Struktur ruang kota dapat diukur berdasarkan:
        Kerapatan bruto, bagi industry ialah ukuran yang meliputi bangunan gudang, tempat parker, tempat bongkar muat, rel kereta api, dan jalan didlm kawasan pabrik, ruang terbuka, ruang yang belum terpakai, dan sebagainya.
        Kerapatan neto, bagi industry ialah ukuran yang hanya meliputi bangunan pabrik, gudang, tempat prkir dan tempat bongkar muat saja.
Ø  Struktur ekonomi kota yaitu:
            Kegiatan ekonomi dasar, kegiatan ini meliputi pembukaan dan penyaluran barang dan jasa yang berasal dari industry, perdagangan, hiburan, dan lainnya untuk keperluan luar kota atau dikirim kedaerah sekitar kota.
            Kegiatan ekonomi bukan dasar, kegiatan ini meliputi pembuatan dan penyaluran barang dan jasa untuk keperluan sendiri yang disebut juga kegiatan residensial dan kegiatan pelayanan.
            Struktur intern kota: Teori sektoral,teori konsentris, teori inti ganda, teori poros, dan teori historis.
            Interaksi antara desa dan kota dapat terjadi karena bebegai factor antara lain: Peningkatan pengetahuan penduduk desa,Perluasan jaringan jalan anatara desa dengan kota,Pengaruh budaya kota terhadap desa dan Kebutuhan timbal balik antara kota dengan desa.
            Pemanfaatan lahan untuk pemukiman: alokasi atau pembagian secara adil dan merata,pemanfaatan lahan secara efesiensi dan optimal,penyediaan lahan secara mudah dan sesuai persyaratan,dan mencegah usaha spekulasi untuk mendapatkan keuntungan ekonomis dari kegiatan investasi pengembangan lahan pengelolaan lahan suatu wilayah dapat dilakukan dengan langkah: konsolidasi tanah (KT), pengembangan dan pembangunan kawasan siap bangun pengembangan, pembangunan kota baru
Ø  Dampak pertumbuhan permukiman terhadap kualitas lingkungan hidup:
§  Pemukiman kumuh
Lokasi di sepanjang halaman belakang kota,lokasi di pinggiran kota dan lokasi di pinggiran sungai atau rawa-rawa
Degradasi kualitas lingkungan
a.       Degradasi kualitas lingkungan fisik
Pencemaran air, pencemaran udara, dan pencemaran suara.
b.      Degradasi kualitas lingkungan social
kepadatan lalu lintas kendaraan, kepadatan perumahan penduduk kota,sampah, dan bangunan yang tidak terawat.
B.     Perbedaan interaksi desa-desa, desa-kota, kota-kota
Ø  Interaksi desa-desa
            interaksi antara desa dengan desa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat beupa kebutuhan pokok.
Ø  Interaksi desa-kota
              Ditinjau dari kepentingan masyarakat kota, interaksi desa-kota unyuk pemenuhan kebutuhan bahan pangan dan bahan dasar industry. Ditinjau dari masyarakat desa, interaksi desa-kota mendorong masyarakat desa untuk mencari pekerjaan di kota dan memenuhi kebutuhan fasilitas pelayanan masyarakat, seperti pusat perbelanjaan.
Ø  Interaksi kota-kota
              Interaksi kota-kota dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan non pangan, yaitu pemenuhan barang industry dan fasilitas kota.
C.    Menafsirkan Interaksi Spasial Antara Wilayah Desa dan Kota
Ø  Pengertian Interaksi
Interaksi menurut KBBI berarti berhubungan dan saling mempengaruhi. Interaksi desa-kota adalah hubungan saling mempengaruhi antara wilayah desa-kota.
Ø  Interaksi dan Kaitannya dengan Segi Ekonomi, Sosial, dan Budaya
Beberapa contoh bentuk interaksi antar wilayah :
a.                   Jual beli barang (makanan, pakaian, dan barang industri)
b.                  Jual beli jasa (pembuatan barang, perbaikan, pemeliharaan dan ongkos naik kendaraan)
c.                   Rekreasi (pertunjukkan seni, film dan musik)
d.                  Pendidikan dan pengajaran (kursus-kursus)
e.                   Ceramah keagamaan, kebudayaan, dan kesenian
f.                   Informasi (koran, majalah, radio, telivisi, dll)


Ø  Menghitung Gravitasi Penduduk pada Interaksi Antarwilayah
Gravitasi penduduk
GR :         M1 . M2
                                (J1 . 2)
M1 = massa benda pertama
M2 = massa benda kedua
J1. 2 = jarak kedua benda tersebut
Interaksi penduduk
            Interaksi :     PW1 . PW2
                                    (JW1 . 2)2
PW1= jumlah penduduk wilayah pertama
PW2= jumlah penduduk wilayah kedua
JW1.2=jarak kedua wilayah tersebut
D.    Dampak Pertumbuhan Pemukiman Terhadap Kualitas Lingkungan
Ø  Dampak Pemukiman Penduduk Terhadap Lingkungan
            Masalah utama pemukiman di wilayah perkotaan adalah sulitnya mendapatkan tanah untuk membangun rumah dan harga bahan bangunan yang mahal. Sehingga penduduk kurang mampu terpaksa membangun rumah yang tidak memenuhi syarat. Tingkat kesehatan seseorang dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu, genetik/keturunan, makanan/gizi, dan lingkungan.
            Negara yang tingkat kesehatan penduduknya rendah ditandai oleh hal-hal berikut :
a.                   Makanan yang kurang bergizi dapat mengakibatkan terancamnya kesehatan, pertumbuhan fisik, dan pertumbuhan kecerdasan otak.
b.                  Angka kematian bayi dan angka kematian ibu saat melahirkan tinggi.
c.                   Umur harapan hidup pendek.
d.                  Perbandingan antara jumlah dokter dan ahli kesehatan tidak seimbang dengan jumlah penduduk.

Ø  Menjelaskan Ciri Pemukiman Desa dan Kota
a. Pemukiman di pedesaan
Ciri-ciri bangunan rumah dan lingkungan pedesaan :
1)                  Rumah, umumnya dibuat beserta pekarangan atau halaman yang luas.
2)                  Lantai dengan lembaran papan, tanah, atau semen.
3)                  Dinding bangunan terbuat dari bambu atau papan. Ada yang sebagian sudah bertembok.
4)                  Ruangan masih terbuka (tidak bersekat-sekat)
5)                  Posisi WC jauh dari rumah dan masih sederhana
6)                  Keadaan lingkungan masih bersih dan belum tercemar
b. Pemukiman di perkotaan
Ciri-ciri bangunan rumah dan lingkungan perkotaan :
1)                  Rumah biasa dibuat ukuran sedang dan kecil karena pekarangannya sempit
2)                  Ruangan rumah bersekat-sekat untuk menghemat fungsi ruangan
3)                  Dinding bangunan dari beton dan lantainya dari tegel atau keramik
4)                  Pengaturan WC, dapur, garasi dibuat efisien
5)                  Kondisi lingkungan semakin buruk dengan adanya pencemaran air dan udara.

E.     Mengidentifikasi Dampak Pertumbuhan Pemukiman Penduduk di Perkotaan Terhadap Keadaan Sosial Ekonomi Penduduk
Berikut skema hubungan antara tujuan aktivitas manusia dengan dampak pada lingkungan :
1.JPG






Untuk menghindari timbulnya dampak lingkungan yang berbahaya maka perlu dilakukan pendugaan dampak lingkungan atau yang disebut Environmental Impact Assessment. Pendgugaan ini merupakan proses untuk menjamin proyek-proyek pembangunan yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat tanpa merusak kualitas lingkungan hidup.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Dari hasil makalah tadi dapat disimpulkan bahwa interaksi desa dan kota dapat saling mempengaruhi dalam berbagai factor. Terutama untuk  bahan makanan pokok yang mana kota sangat tergantung pada desa. Selain itu, padatnya pertumbuhan pemukiman akan berdampak pada kualitas lingkungan hidup seperti pencemaran air dan lain-lain.
B.     Saran
Dari hasil makalah tadi dapat diambil saran antara lain:
           Harus adanya pengelolaan yang baik terhadap keruangan desa dan kota, sehingga interaksi desa dan kota dapat berjalan lancar serta harus adanya peanggulangan degradasi kualitas hidup yang disebabkan karena padatnya pertumbuhan pemukiman.






DAFTAR PUSTAKA
Sukmawan, Iwan. Geografi SMA Kelas XII. Sungailiat
Sandy, IM dalam Kartono, 1989; “ Esensi Pembangunan Wilayah dan Penggunaan Tanah Berencana” Departemen Geografi FMIPA-UI Jakarta.
www. geografi departemen geografi FMIPA-UI. com
www. undang undang Otonomi Daerah.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asam Amino

Anggaran Fleksibel

Makalah Buah Manggis