Ekosistem
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sumber Daya Alam Indonesia yang
kaya dan beragam, baik dari sektor
pertanian, hutan, dan kelautan seperti perikanan, penambangan lepas pantai
dengan produksi minyaknya, perhubungan seperti arus lalu lintas kapal tanker yang
membawa minyak mentah dan hasil olahanya serta kapal nelayan telah dimanfaatkan
untuk menunjang pembangunan ekonomi regional dan nasional.
Mengingat keragaman ekosistem daratan dan lautan hususnya wilayah pesisir
dan laut yang merupakan lokasi beberapa ekosistem yang unik dan terkait,
dinamis dan produktif, Beberapa ekosistem utama di wilayah ini adalah
Estuaria,hutan marove,padang lamun, terumbu karang, pantai (berbatu dan berpasir), dan pulau-pulau
kecil. Dibalik peran yang strategis dengan adanya kekayaan laut yang beraneka
ragam, terdapat kendala dan kecenderungan yang mengancam yang ditaandai dengan
adanya degradasi fisik seperti pencemaran perairan,penggundulan hutan mangrove,
abrasi, dan timbulnya lahan kritis, yang merupakan indikator pelaksanaan
pembangunan lingkungan hidup daerah pesisir belum optimal, dengan adanya
beberapa benturan konflik kepentingan antara beberapa proyek pembangunan.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Tentang
ekosistem darat ?
2.
Tentang
ekosistem laut ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
EKOSISTEM DARAT
Ekosistem darat ialah
ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak
geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa
bioma, yaitu sebagai berikut :
1.
Padang pasir (Gurun)
Beberapa Bioma gurun terdapat
di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput.
Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu
slang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi,
sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu
antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun
berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun
seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta
mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain
rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.
2.
Tundra
Tundra adalah suatu area
dimana pertumbuhan pohon terhambat dengan rendahnya suhu lingkungan sekitar karena
itu disebut daerah tanpa pohon. Pada area ini, mayoritas tumbuhan yang hidup biasanya
berupa lumut, rerumputan,.Tundra biasanya hidup di daerah dingin. Terdapat
diwilayah utara dan terdapat dipuncak gunung yang tinggi. Iklimkutub dengan
musim dingiin yang panjang serta gelap dan musim panas yang panjang dan terang
terus menerus. Tundra adalah daerah dingin (beku), dengan ciri-ciri :
a. Hanya terletak didaerah kutub utara
b. Memiliki iklim kutub
c. Pohon rendah/amat pendek (semsk) dan lumut
d. Masa pertumbuhan sangat pendek
Ciri-ciri bioma tundra :
1. Hampir semua wilayahnya tertutup oleh
salju/es.
2. Memiliki musim dingin yang panjang dan
gelap serta musim panas yang panjangdan terang. Peristiwa ini terjadi karena
gerak semu matahari hanya sampai di posisi 23,5° LU/LS.
3. Usia tumbuh tanaman sangat pendek,
berkisar antara 30 – 120 hari (1 – 4 bulan) Jenis-jenis vegetasi yang dapat
hidup di bioma tundra misalnya lumut kerak,rumput teki, tumbuhan terna, dan
semak-semak pendek.-Pada daerah yang berawa jenis vegetasi yang ada misalnya
rumput teki, rumputkapas dan gundukan gambut (hillock tundra).-Di cekungan yang
basah seperti di Greenland terdapat semak salik dan bentula.-Di tempat yang
agak kering ditumbuhi lumut, teki-tekian, ericeceae, dan beberapa tumbuhan yang
berdaun agak lebar.-Di lereng-lereng batu terdapat kerak, lumut dan alga.
Hewan yang hidup di daerah ini
ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas.
Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa
kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
3.
Padang rumput
Bioma padang rumput terbentang
dari daerah tropika sampai ke sub tropika. Ciri-ciri bioma padang rumput antara
lain sebagai berikut.
a. Curah hujan 25 - 50 cm per tahun dan hujan
turun tidak teratur.
b. Vegetasi yang mendominasi adalah
rerumputan.
Rumput yang hidup di bioma
padang rumput yang relatif basah. Ukurannya bisa mencapai tiga meter, misalnya
rumput Bluestem dan Indian Grasses. Rumput yang tumbuh di bioma padang rumput
kering, ukurannya pendek-pendek, misalnya rumput Grana dan Buffalo Grasses.
Hewannya adalah bison, Zebra,
kanguru, singa, harimau, anjing liar, ular, rodentia, belalang dan burung.
Contoh bioma padang rumput antara lain Amerika Utara, Rusia, Afrika Selatan,
Asia dan Indonesia (Sumbawa).
4.
Hutan Hujan Tropis
Secara geografis daerah tropis
mencakup wilayah yang terletak di antara titik balik rasi bintang Cancer dan
rasi bintang Capricornus, yaitu antara 23°27’ Lintang Utara dan 23°27’ Lintang
Selatan. Meliputi wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara, Australia bagian
Utara, sebagian besar wilayah Afrika, Kepulauan Pasifik, Amerika Tengah dan
sebagian besar wilayah Amerika Selatan. Menurut Koeppen (1930) daerah tropis
adalah wilayah yang terletak di antara garis isoterm 180 C bulan terdingin.
Daerah tropis secara keseluruhan mencakup 30 % dari luas permukaan bumi. Hutan
Tropis merupakan hutan yang berada di daerah tropis.
Hutan hujan tropis merupakan
salah satu tipe vegetasi hutan tertua yang telah menutupi banyak lahan.
Ekosistem hutan hujan tropis terbentuk oleh vegetasi klimaks pada daerah dengan
curah hujan 2.000 -11.000 mm per tahun, rata-rata temperatur 25°C dengan
perbedaan temperatur yang kecil sepanjang tahun, dan rata-rata kelembapan udara
80 %.
Tipe ekosistem hutan hujan
tropis terdapat di wilayah yang memiliki tipe iklim A dan B (menurut
klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson), atau dapat dikatakan bahwa tipe
ekosistem tersebut berada pada daerah yang selalu basah, pada daerah yang
memiliki jenis tanah Podsol, Latosol, Aluvial, dan Regosol dengan drainase yang
baik, dan terletak jauh dari pantai.
5.
Hutan Boreal (Hutan Taiga / Hutan Homogen)
Hutan boreal atau hutan taiga
berkembang di daerah lintang tinggi dekatdengan kawasan lingkar kutub dan
merupakan jenis hutan terluas kedua setelah hutantropika. Hutan ini ditumbuhi
oleh jenis pohon berdaun jarum, dimana di kawasan inimemiliki musim panas yang
pendek dan musim dingin yang panjang. Daerah yangtermasuk kawasan ini meliputi
Alaska – Amerika Utara, Skandinavia – Eropa Utara,dan Siberia-Rusia.
Ciri-ciri bioma hutan taiga:
a.
Perbedaan
antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi, pada musim panas suhu
tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah.
b.
Pertumbuhan
tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
c.
Flora
khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon konifer adalah
Pinus merkusii (pinus). Keanekaragaman tumbuhan di bioma taiga rendah,
vegetasinya nyaris seragam, dominan pohon-pohon konifer karena nyaris seragam, hutannya
disebut hutan homogen. Tumbuhannya hijau sepanjang tahun, meskipun dalam musim
dingin dengan suhu sangat rendah.
d.
Fauna
yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, srigala dan
burung-burung yang bermigrasi kedaerah tropis bila musim dingin tiba. Beberapa
jenis hewan seperti tupai dan mammalia kecil lainnya maupun berhibernasi pada
saat musim dingin.
Pohon-pohon utama yang tumbuh
di daerah ini adalah jenis konifer, sehinggahutan yang ada di wilayah bioma
taiga sering juga disebut dengan hutan konifer.Contoh jenis-jenis tumbuhan
konifer tersebut adalah
·
Alder
·
Birch
·
,juniper
·
spruce
Permukaan tanah hutan ini
umumnya tertutup lumut kerak yang tebal.Pohon-pohon di hutan konifer mempunyai
daun yang berbentuk seperti jarumdan mempunyai zat lilin dibagian luarnya
sehingga tahan terhadap kekeringan. Kondisi tersebut menyebabkan hanya sedikit
hewan yang dapat hidup di daerah bioma Taiga, misalnya beruang, rubah, dan serigala.
B.
EKOSISTEM LAUT
1.
Ekosistem air tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar
antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan
terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis
ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat
dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah
beradaptasi. Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut :
a.
Adaptasi tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di air
tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti beberapa alga biru
dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan akan berhenti
sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea gigantea),
mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di
habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau
isotonis.
b.
Adaptasi hewan
Ekosistem air tawar dihuni
oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan menggunakan otot
yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air tawar, misalnya
ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk
memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, dan
pencernaan.
Habitat air tawar merupakan
perantara habitat laut dan habitat darat. Penggolongan organisme dalam air
dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup.
1)
Berdasarkan
aliran energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan), dan fagotrof
(makrokonsumen), yaitu karnivora predator, parasit, dan saprotrof atau
organisme yang hidup pada substrat sisa-sisa organisme.
2)
Berdasarkan
kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut.
a. Plankton;
·
Terdiri
alas fitoplankton dan zooplankton;
·
Biasanya
melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air.
b. Nekton;
·
Hewan
yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
c. Neuston;
·
Organisme
yang mengapung atau berenang di permukaan air atau
·
Bertempat
pada permukaan air, misalnya serangga air.
d. Perifiton; merupakan tumbuhan atau hewan
yang melekat/bergantung
·
pada
tumbuhan atau benda lain, misalnya keong.
e. Bentos; hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar
atau hidup pada
·
Endapan.
Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.
Lihat gambar.
Organisme yang hidup di daerah
ekosistem air tawar memiliki karakteristik tertentu, seperti tumbuhan rendah
bersel satu mempunyai dinding sel yang kuat, sedang tumbuhan tingkat tinggi
mempunyai akar sulur untuk melekat pada bagian dasar perairan, misalkan
teratai, kangkung, ganggang biru dan ganggang hijau. Sedangkan, karakteristik
hewannya memiliki ciri-ciri mengeluarkan air berlebih, garam diabsorpsi
(diserap) melalui insang secara aktif dan sedikit minum, air masuk dalam tubuh
secara osmosis.
2.
Hutan Pantai
Daerah pantai merupakan daerah
perbatasan antara ekosistem laut dan ekosistem darat. Karena hempasan gelombang
dan hembusan angin maka pasir dari pantai membentuk gundukan ke arah darat.
Setelah gundukan pasir itu biasanya terdapat hutan yang dinamakan hutan pantai.
Tumbahan pada hutan pantai cukup beragam. Tumbuhan tersebut bergerombol
membentuk unit-unit tertentu sesuai dengan habitatnya. Suatu unit vegetasi yang
terbentuk karena habitatnya disebut formasi. Setiap formasi diberi nama sesuai
dengan spesies tumbuhan yang paling dominan. Berdasarkan susunan vegetasinya,
ekosistem hutan pantai dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
a.
Formasi Pres-Caprae
Pada formasi ini, tumbuhan
yang dominan adalah Ipomeea pres-caprae, tumbuhan lainnya adalah Vigna,
Spinifex littoreus (rumput angin), Canavalia maritime, Euphorbia atoto,
Pandanus tectorius (pandan), Crinum asiaticum (bakung), Scaevola frutescens
(babakoan).
b.
Formasi Baringtonia
Vegetasi dominan adalah pohon
Baringtonia (butun), tumbuhan lainnya adalah Callophylum inophylum (nyamplung),
Erythrina, Hernandia, Hibiscus tiliaceus (waru laut), Terminalia catapa
(ketapang).
Di daerah pasang surut sendiri
dapat terbentak hutan, yaitu hutan bakau. Hutan bakau biasanya sangat sukar
ditempuh manusia karena banyaknya akar dan dasarnya terdiri atas lumpur.
3.
Hutan mangrove
Di sebut juga hutan pantai.
Hutan pasang surut air laut, Hutan payau, atau Hutan bakau.Merupakan tipe hutan
tropika yang khas tumbuh di sepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi
oleh pasang surut air laut.Hutan ini terdapat di di Pulau sumatra ,kalimantan
,jawa dan irian jaya.Hutan ini dapat hidup dengan subur klau wilayah pesisir
tersebut memenuhi syarat-syarat berikut:
a. Terlindung dari gemuran ombak dan arus
pasang surut air lautyang kuat.
b. Daerahnya datar.
c. Memilki muara sungai yang besar
d. Kadar garam air laut antara 10-30 per mil
Hutan mangrove merupakan
ekosistem yang sangat penting di wilayah pesisir sebab memiliki fungsi ekologis
dan fungsi ekonomis ,sebagai berikut contoh ekologi;
f. Penahan abrasi
g. Penyerap limbah
h. Pencegah intrusi laut
contoh ekonomis ;
a.
Bahan
bakar, bahan kertas, bahan bangunan
b.
Perabot
rumah tangga
c.
Bahan
penyamak kulit dan pupuk hijau
4.
Estuari
Estuari (muara) merupakan
tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan
lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Salinitas air berubah secara
bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi
oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai memperkaya
estuari.
Komunitas tumbuhan yang hidup
di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas
hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada
beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan estuari sebagai tempat
kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air tawar. Estuari juga merupakan
tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu unggas air.
5.
Ekosistem Terumbu Karang
Terumbu karang merupakan
ekosistem yang khas terdapat di daerah tropis. Meskipun banyak terdapat di
seluruh perairan dunia maupun baik hanya di daerah tropis. Terumbu karang hanya
terbentuk dari endapan-endapan kalsium karbonat yang di hasilkan oleh organisme
karang, alga berkapur dan organisme lain yag mengandung kalsium. Terbentuknya
ekosistem ini karena faktor :
a. Kedalaman sekitar 10m
b. Temperatur 25-29
c. Kadar garam 30-35 mil
Fungsi ekologi :
a.
Penyedia
nutrien bagi biota perairan
b.
Tempat
berkembang biota
Fungsi Ekonomi :
a.
Penghasil
jenis ikan, udang, muiara
b.
Bahan
pengurai
c.
Hiasan
BAB III
PENUTUP
A.
EKOSISTEM DARAT
Ekosistem darat ialah
ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak
geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa
bioma, yaitu sebagai berikut :
1. Padang pasir (Gurun)
2. Tundra
3. Padang rumput
4. Hutan Hujan Tropis
5. Hutan Boreal (Hutan Taiga / Hutan Homogen)
B.
EKOSISTEM LAUT
1. Ekosistem air tawar
2. Ekosistem Terumbu Karang
3. Estuari
4. Hutan mangrove
5. Hutan Pantai
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar